🌉 Cerpen Sad Ending Kematian

CintaBerakhir Kematian. Cerpen Karangan: Faiqotul Muniroh. Kategori: Cerpen Cinta Sedih. Lolos moderasi pada: 22 June 2016. Pagi ini tidak bersahabat, langit yang biasa terlihat indah dengan sinar mentari indahnya, tiba-tiba enggan membagikan sinarnya pada bumi. Sehingga tampak mendung yang disertai gerimis. Sayabisa menangis sesenggukan hingga kepikiran selama 3 hari hanya karena cerita yang berakhir sad ending, menjadi emosional saat diajak berbicara atau menyalahkan si penulis yang menurut saya tidak becus karena membuat akhir cerita yang sebegitu menyedihkannya, dan padahal itulah yang di inginkan penulis dan mereka merasa berhasil karena kita terhanyut pada cerita fiksi karangan mereka yang pastinya telah melakukan riset mendalam mengenai apa dan yang tidak perlu dilakukan pada scene Saatkeluar aku berencana marahin kakak karena ketukannya yang begitu memusingkan kepalaku. tapi, saat aku membuka pintu.. aku kaget setengah mati "KAKKAKAK belom pakai seragam?????"tanyaku setengah marah Cerpen Beberapa Hari Setelah Kematian Bapak. "Bapak, Ibu, Hadirin sekalian," sapa seorang lelaki berjas hitam dan berdasi putih panjang seraya berdiri, "Kita tidak bisa melaksanakan perintah mendiang, jika semua belum kumpul. Kita harus menunggu. Bila Bapak Ibu ingin cepat, segera cari mereka!" Kumpulancerpen dalam buku Cinta Tak Ada Mati ini terdiri dari beberapa tema yang menampilkan peristiwa yang absurd, orang-orang terbuang dan sebab-akibat yang dilakukan setiap karakter yang berusaha melawan kenyataan dan ketidakadilan yang ada. Saat pertama kali membaca kumpulan cerpen Cinta Tak Ada Mati karya Eka Kurniawan, awalnya saya mengira Tidakada hal yang membahagiakan jika berbicara tentang kematian. Kita ditinggalkan oleh orang-orang yang kita cintai, meninggalkan kita dalam kesedihan dan penderitaan. Ada banyak kisah menyedihkan tentang mereka yang ditinggal mati. Dan mungkin orang selalu berpikir, bahwa mereka yang ditinggalkan kematian adalah orang-orang yang paling menderita. Tibatiba saja jantungku berdegup kencang, kata kematian terasa terngiang-ngiang di telingaku. Entah kenapa aku semakin ketakutan, takut akan kematian, takut akan kehilangan. Peganganku semakin aku kuatkan ke pinggang Bayu, aku peluk pungungnya dan aku sandarkan wajahku ke sana. KematianTerindah. Cerpen Karangan: Anteng Maya Surawi Air mata ini seraya aliran sungai yang tak pasti di mana letak ujungnya. Menciptakan segala kegelapan dan kesenduan hati. Bayangannya seolah telah melekat pasti di dalam jiwa dan ragaku. Sampai di bawah batas kesadaranku pun aku tak mampu sama sekali untuk melupakannya. Cerpenini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 9 Desember 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com. Cerpen Tentang Kematian merupakan cerita pendek karangan Irdandi Yuda Permana, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. . Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sebuah tulisan umumnya terdiri dari bagian pembuka, isi, dan penutup. Dalam sebuah cerpen, bagian penutup disebut atau bagian akhir sebuah cerpen bisa menjadi hal yang sangat penting bagi bagus atau tidaknya sebuah cerpen. Ending yang bagus dapat mengangkat sebuah cerpen menjadi berkategori bagus cerpen bisa menjadi begitu istimewa karena endingnya yang memukau atau mencengangkan. Ending yang demikian bisa memberi efek yang terus mengiang-ngiang di benak demikian ada sebuah cerpen yang terasa kurang lengkap karena endingnya yang terkesan tergesa-gesa, gagap, dan menukik tajam. Ending yang demikian bisa mengesankan sebuah cerpen yang belum selesai digarap prematur.Jika menulis cerpen merupakan sebuah seni, maka mengeksekusi atau menentukan ending juga merupakan sebuah seni. Seperti apa ending yang akan dibuat oleh seorang cerpenis pada cerpen yang sedang dibuatnya dipengaruhi oleh pengalaman sang cerpenis. Semakin banyak jam terbang dalam menulis cerpen, maka ia akan semakin terampil dalam menentukan ending sebuah ending yang biasa dibuat oleh seorang cerpenis diantaranya adalah yang mengejutkanMembuat ending yang mengejutkan dapat dikatakan tidak mudah, namun bisa dilatih. Dengan terus berlatih menulis cerpen dengan ending seperti ini, maka akan semakin mengasah kemampuan jenis ini mempunyai daya tarik yang sangat besar bagi pembaca. Efeknya bisa mencengangkan. Cerpen yang sepertinya biasa-biasa saja bisa menjadi cerpen yang luar biasa dengan ending yang mengejutkan. Salah satu contoh cerpen dengan ending jenis ini adalah cerpen berjudul “Seragam” Karya AK Basuki yang dimuat di Kompas 12 Agustus EndingOpen ending atau ending terbuka memberi kesempatan kepada pembaca untuk memikirkan kelanjutan cerita. Hal itu karena meskipun cerpen sudah ditutup tetapi seperti masih ada kelanjutan ceritanya. Efek yang diberikan kepada pembaca bisa berupa sebuah misteri, pertanyaan, ambigu, dan sebagainya. Cerpen “Anjing-anjing Menyerbu Kuburan” karya Kuntowijoyo menjadi sebuah contoh cerpen dengan ending jenis ini, khususnya memberi efek ambigu pada EndingClose ending atau ending tertutup merupakan jenis ending yang memberi akhir sebuah cerita tanpa menyisakan pertanyaan lagi. Jika membuatnya tepat, ending jenis ini pun bisa menawan jenis ini bisa diisi dengan suasana syahdu, menyentuh, mengesankan, dan mungkin hanya terdiri dari satu paragraf, tetapi ending bisa sangat mempengaruhi keutuhan sebuah cerpen. Mengingat pentingnya peran ending ini, maka membuatnya harus dengan jeli dan hati-hati. Selamat mengeksekusi ending!Salam Kompasiana!Banyumas, 11 Oktober 2012 Lihat Catatan Selengkapnya Happy Reading!! Warning! Sad Endding!Tidak suka tinggalkan!!! 🌝🌝🌝🌝🌝 Entah mengapa tiba – tiba saja aku takut. Sore ini seperti biasa aku menonton sinema keluarga kesukaanku, kemudian kulanjutkan dengan bermain PS hingga petang. Bosan dengan hanya seperti itu aku lalu mulai menyalakan computer kesayanganku, meskipun sudah cukup tua namun aku masih bersyukur berkat benda tua inilah semua tugas kuliahku dapat fasilitas internet dirumahku memang tidak susah karena ayah sengaja berlangganan wi-fi demi memudahkan semua pekerjaan ayah yang berhubungan dengan internet. Ayahku adalah seorang konsultan keuangan, ia memiliki agensi sendiri yang menyediakan jasa konsultan bagi bermacam – macam perusahaan, tak jarang ayah menerima pekerjaan dari perusahaan asing, sehingga fasilitas internet sangat dibutuhkan bagi ayah. Melanjutkan aktivitasku sore ini aku membuka akun Facebookku dan melihat beberapa notifikasi. Oh ternyata salah seorang temanku berulangtahun hari ini, kusempatkan menulis didindingnya untuk sekadar mengucapkan selamat ulangtahun, setelah kuamati beberapa kiriman dari teman – temannya yang lain aku baru menyadari usianya sekarang menginjak angka 19 tahun. Aku yang saat ini baru berusia 18 tahun sedikit tersenyum dah berkata dalam hati setua itukah orang yang sudah berusia 19 tahun, namun seketika senyum itu lenyap, benar–benar hilang dan tergantikan oleh kekhawatiran yang berkecamuk didalam hati dan pikiranku. Ya kurang dari setahun lagi usiakupun akan 19 tahun, selama 19 tahun ini apa yang telah aku lakukan? Apa yang telah aku berikan ? Apa yang harus aku lakukan dimasa mendatang?. Berbagai pertanyaan silih berganti menghantui fikiranku. Semua hal seakan terputar kembali, memori masa kecilku, kisah hidupku, semuanya nampak jelas dalam dalam bayanganku. Lalu satu fikiran yang sangat elas terlintas difikiranku adalah tentang kematian. Sudah siapkah aku untuk mati? Tanggungjawab apakah yang akan aku berikan kepada Tuhan? Sudah pantaskah aku selama ini melupakan kewajibanku? Semua yang berada didalam otakku kemudian mencair, meleleh dan lebur. Berfikir untuk apa yang telah aku lakukan dan memilih untuk apa yang aka aku lakukan berselang lama suara adzan yang berkumandang terdengar jelas dan akhirnya aku keluar dari akun facebookku dan beranjak menuju kamar mandi. Semalaman membuatku tak nyenyak tidur dan akhirnya aku memutuskan untuk beranjak menuju meja belajarku dan kunyalakan computer yang berada dihadapanku. Anehnya kali ini komputer ini tidak mau menyala dan malah hanya menunjukkan layar hitam saja. Ketakutan yang tak beralasan kini benar–benar menggangguku, sekujur tubuhku kurasakan dingin dan seluruh organ tubuhku melemas dan dalam sekejab aku tak sadarkan diri. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Di masa pandemik seperti sekarang ini membaca menjadi salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Baik itu membaca buku fiksi maupun cerita yang bahagia kerap kali dibayangkan oleh para pembaca buku fiksi yang sudah baper di setiap adegan dalam bagaimana jika kebaperan di awal yang kita baca berakhir menyedihkan? Saya sebagai pembaca nonfiksi, jika mendapatkan cerita yang berakhir sad ending, pasti akan uring - uringan, kepikiran dan tidak menyangka cerita yang saya pilih dan baca akan berakhir seperti itu. Sad ending, bad ending, ex sad ending dan ex bad ending adalah sekumpulan cerita yang berakhir tidak sesuai ekspetasi kita pada saat membaca di awal, sedih sebelumnya saya sudah menyiapkan mental, tapi selalu saja cerita yang berakhir sad ending, akan sangat menyakitkan bagi segelintir orang termasuk bisa menangis sesenggukan hingga kepikiran selama 3 hari hanya karena cerita yang berakhir sad ending, menjadi emosional saat diajak berbicara atau menyalahkan si penulis yang menurut saya tidak becus karena membuat akhir cerita yang sebegitu menyedihkannya, dan padahal itulah yang di inginkan penulis dan mereka merasa berhasil karena kita terhanyut pada cerita fiksi karangan mereka yang pastinya telah melakukan riset mendalam mengenai apa dan yang tidak perlu dilakukan pada scene - scene jika sudah berakhir gantung, rasanya saya ingin menabrakkan ingatan saya agar segera lupa dengan cerita tersebut. Tapi apapun jenis endingnya pasti memiliki kelebihan serta kekurangan bagi para pembacanya masing - masing, agar cerita tersebut tidak klise dan mengejutkan apalagi dikejutkan itu seru! Lihat Hobby Selengkapnya

cerpen sad ending kematian